SDN 50 Bengkalis,(Red.syamsudin).Karena termotivasi untuk memahami permasalahan AKM seperti kebijakan Kemdikbud terbaru, berikut penulis mencoba menuliskan kembali apa yang telah di pelajari dari situs belajar kemdikbud. Berikut ulasan singkat silahkan di simak!
Literasi membaca termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang ingin dievaluasi dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Sebelum membahas lebih jauh mengenai asesmen Literasi membaca dalam AKM, perlu ditinjau kembali apa yang dimaksud dengan literasi membaca dan menulis.
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
Literasi membaca dan menulis, tidak seperti sebutannya, mencakup kemampuan yang lebih dari sekedar mampu mengeja kalimat dan menuliskannya. Literasi membaca dan menulis, perlu dikembangkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih bermakna terkait berbagai cakupan dan konteks kehidupan. Di dalam lingkungan satuan pendidikan, kompetensi literasi yang terus berkembang memungkinkan siswa untuk dapat menggunakannya dalam berbagai mata pelajaran.
A. Menemukan Informasi
1. Mengakses dan mencari informasi dalam teks
B. Memahami
1. Memahami teks secara literal
2. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak
C. Mengevaluasi dan merefleksi
1. Menilai format penyajian dalam teks
1. Mengakses dan mencari informasi dalam teks
1. Memahami teks secara literal
2. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak
C. Mengevaluasi dan merefleksi
1. Menilai format penyajian dalam teks
2. Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi
1. Mengakses dan mencari informasi dalam teks
1. Memahami teks secara literal
2. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak
C. Mengevaluasi dan merefleksi
1. Menilai format penyajian dalam teks
2. Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi
Numerasi termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang ingin dievaluasi dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Perlu ditinjau kembali apa yang dimaksud dengan numerasi.
Numerasi merupakan suatu kompetensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan disposisi yang dibutuhkan siswa untuk menggunakan matematika dalam cakupan dan situasi yang lebih luas. Numerasi menuntut siswa untuk mengenali dan memahami peran matematika di dunia, memiliki disposisi dan kapasitas untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.
Secara umum kompetensi numerasi ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bernalar, mengambil keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah. Kemampuan ini dalam penerapannya terkait dengan mata pelajaran lain yang siswa pelajari.
Dalam penilaiannya asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif.
Pada Numerasi, konten dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu: Bilangan, Pengukuran dan Geometri, Data dan Ketidakpastian, serta Aljabar. Kemudian, tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada
Numerasi, ketiga level tersebut adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran. Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.
Pada jenjang SD/MI terdapat 3 level pembelajaran. Pada level 1 terdapat 3 konten yang dipelajari yakni, bilangan, geometri dan pengukuran serta aljabar. Sedangkan pada level 2-3 terdapat 4 konten yakni, bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar, dan data dan ketidak pastian.
Pada level pembelajaran 1 untuk siswa kelas 1 dan 2, siswa akan belajar merepresentasi, mengurutkan dan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan. Siswa akan mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Selain itu siswa juga akan mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan serta relasi dan fungsi bilangan.
Pada level pembelajaran 2 untuk kelas 4, siswa akan belajar merepresentasi, mengurutkan dan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal. Siswa akan mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Selain itu siswa juga akan mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Pada level ini siswa juga akan mempelajari data dengan representasinya serta ketidakpastian dan peluang.
Pada level pembelajaran 3 untuk kelas 6, siswa akan belajar merepresentasi, mengurutkan dan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal. Siswa akan mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Selain itu siswa juga akan mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Pada level ini siswa juga akan mempelajari data dengan representasinya.
Sumber Situs Kemdikbud